Senin, 26 Januari 2015

Perennialisme, Rekonstruksionalisme dan Eksistensialisme

Perennialisme
 
Perennialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris perennial—yang artinya tumbuh-tumbuhan abadi, kekal, dan bertahun-tahun – yang mendapat akhiran -isme. Menurut Zuhairini, perenialisme adalah kepercayaan filsafat yangberpegang pada nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi, dan pendidikan yang berpijak pada aliran ini berperan untuk mengembalikan keadaan manusia zaman modern sekarang ini kepada kebudayaan lama karena krisis kehidupan umat sekarang karena telah tidak bercermin pada kesuksesan zaman dahulu.
Dari penjelasan di atas dapat dikembangkan bahwa aliran ini melihat ada yang salah pada cara berpikir masyarakat terhadap kehidupan sekarang ini. Ada yang salah pada pendidikan zaman sekarang sehingga menghasilkan orang-orang yang justru menyebabkan berbagi problem kehidupan. Aliran ini memandang penyebabnya adalah karena telah meninggalkan cara berpikir orang-orang dulu. Sehingga mereka hendak menjadikan penddikan ini seperti masa-masa Plato, Aristoteles, dan Thomas Aquinas yang memiliki tujuan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia.

Rekonstruksionalisme

Rekonstruksionalisme sebagaimana aliran-aliran sebelumnya juga berasal dari kosakata bahasa Inggris construction—yang artinya pembangunan, bangunan, dan tafsiran – yang mendapat imbuhan re- dan –isme. Re- berarti kembali. –isme adalah faham. Jadi rekonstruksionalisme adalah sebuah faham yang bertujuan untuk membangun kembali sesuatu yang menjadi topik bahasannya. Sedangkan dalam konteks pendidikan, aliran ini bertjuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang sama sekali baru.
Aliran ini memiliki kesamaan dengan perenialisme dalam hal yang melatarbelakangi munculnya tori tentang pendidikan. Berbagai kerusakan yang terjadi dalam sendi kehidupan mengharuskan adanya perubahan total terhadap pendidikan. Perubahan yang dimaksud dengan merujuk pada pengertian rekonstruksionalisme di atas adalah perubahan hingga ke akar-akarnya. Perubahan yang dikehendaki adalah berubah sama sekali baru.



Eksistensialisme

Eksistensialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris exist—yang artinya ada dan hidup – yang mendapat imbuhan –isme. Dari pengertian secara bahasa dapat diartikan bahwa eksistensialisme adalah aliran yang berpandangan bahwa sesuatu diakui karena keberadaannya. ,sehingga hal-hal yang tidak ada faktanya tidak diakui keberadannya. Dalam konteks pendidikan, aliran ini tidak menjadikan sejarah sebagai disiplin ilmu. Karena para pengusung aliran ini mengatakan sejarah bersifat spekulatif dan faktanya tidak bisa diketahui langsung. Aliran ini tidak banyak dibicrakan di dalam filsafat pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar