Perennialisme
Perennialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris perennial—yang artinya tumbuh-tumbuhan abadi, kekal, dan bertahun-tahun – yang mendapat akhiran -isme. Menurut
Zuhairini, perenialisme adalah kepercayaan filsafat yangberpegang pada
nilai-nilai dan norma-norma yang bersifat kekal abadi, dan pendidikan
yang berpijak pada aliran ini berperan untuk mengembalikan keadaan
manusia zaman modern sekarang ini kepada kebudayaan lama karena krisis
kehidupan umat sekarang karena telah tidak bercermin pada kesuksesan
zaman dahulu.
Dari penjelasan di atas dapat dikembangkan bahwa aliran ini melihat
ada yang salah pada cara berpikir masyarakat terhadap kehidupan sekarang
ini. Ada yang salah pada pendidikan zaman sekarang sehingga
menghasilkan orang-orang yang justru menyebabkan berbagi problem
kehidupan. Aliran ini memandang penyebabnya adalah karena telah
meninggalkan cara berpikir orang-orang dulu. Sehingga mereka hendak
menjadikan penddikan ini seperti masa-masa Plato, Aristoteles, dan
Thomas Aquinas yang memiliki tujuan pendidikan untuk mengembangkan
potensi yang ada dalam diri manusia.
Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme sebagaimana aliran-aliran sebelumnya juga berasal dari kosakata bahasa Inggris construction—yang artinya pembangunan, bangunan, dan tafsiran – yang mendapat imbuhan re- dan –isme. Re- berarti kembali. –isme adalah
faham. Jadi rekonstruksionalisme adalah sebuah faham yang bertujuan
untuk membangun kembali sesuatu yang menjadi topik bahasannya. Sedangkan
dalam konteks pendidikan, aliran ini bertjuan hendak membina suatu
konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan merombak kembali tata susunan
pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang sama sekali baru.
Aliran ini memiliki kesamaan dengan perenialisme dalam hal yang
melatarbelakangi munculnya tori tentang pendidikan. Berbagai kerusakan
yang terjadi dalam sendi kehidupan mengharuskan adanya perubahan total
terhadap pendidikan. Perubahan yang dimaksud dengan merujuk pada
pengertian rekonstruksionalisme di atas adalah perubahan hingga ke
akar-akarnya. Perubahan yang dikehendaki adalah berubah sama sekali
baru.
Eksistensialisme
Eksistensialisme berasal dari kosakata Bahasa Inggris exist—yang artinya ada dan hidup – yang mendapat imbuhan –isme. Dari
pengertian secara bahasa dapat diartikan bahwa eksistensialisme adalah
aliran yang berpandangan bahwa sesuatu diakui karena keberadaannya.
,sehingga hal-hal yang tidak ada faktanya tidak diakui keberadannya.
Dalam konteks pendidikan, aliran ini tidak menjadikan sejarah sebagai
disiplin ilmu. Karena para pengusung aliran ini mengatakan sejarah
bersifat spekulatif dan faktanya tidak bisa diketahui langsung. Aliran
ini tidak banyak dibicrakan di dalam filsafat pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar