Rabu, 10 Desember 2014

BATIK BANTEN



Banten, selain memiliki ciri khas makanan, tepat wisata dan debusnya. Tapi tahukah Anda, jika Propinsi Banten juga memiliki Batik Khas daerah Banten?. WOW seneng yah banten punya batik sendiri. Selama ini kita mengetahui bahwa batik merupakan khasanah budaya Indonesia. Tetapi sebagian besar dari kita hanya mengetahui jika batik itu hanya ada di daerah Pekalongan (Karena terkenal sebagai Kota Batik), Solo, dan Jogjakarta. Nahhh kali ini saya akan mengenalkan batik khas Banten.
Pendiri dari batik khas banten adalah Uke Kurniawan, menurutnya corak dan motif Batik Banten adalah iluminasi dari ragam hias yang telah dikaji Pemerintah Propinsi Banten dalam rangka menemukan kembali ornament motif pada bangunan rumah adat di Banten, pengkajian berlangsung ditingkat Nasional bahkan motif  Batik Banten dikaji pada tingkat Internasional. Ragam hias tersebut telah menjadi keputusan Gubernur Banten Tahun 2003.
Ragam hias ini hasil ekskavasi ( penggalian ) yang direkontruksi oleh Arkeologi Nasional dan Fakultas Sastra UI sejaktahun 1976. Ragam hias pada abad ke 17 merupakan bukti sejarah bagi masyarakat banten, bahwa reruntuhan istana kerajaan banten dan kejayaan banten tempo dulu telah mewariskan nilai seni ragam hias dan budaya yang unik melekat pada benda purbakala dengan sangat arsitektual pada ornamennya indah menemui sejarah panjang pada masanya, bagai Intan yang terkubur kini terkuak kembali dan berwujud sebagai hiasan indah terbukti dari hasil transformasi kedalam media kain catton dan sutra yang disebut Batik Banten.
Selain motif dan corak Batik Banten yang arsitektural pada ragam hias tersebut diatas, warna pada batik Banten pun berbeda dengan batik-batik lainnya di Indonesia, warna pada Batik Banten cenderung abu-abu soft, menunjukan, sifat dan karakter masyarakat Banten dengan berpenampilan yang selalu ingin sederhana. Nama motif Batik Banten diambil dari nama toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan /sultan dan nama tataruang istana kerajaan Banten. Pada corakpun identik dengan cerita sejarah yang  mengandung filosofi (penuh arti) pada motifnya dengan bermakna intelektual bagi pemakai bahan dan busana Batik Banten : These Clothes Tell Stories.

Sejarah Batik Banten
Berawal dari keterlibatan dalam berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas daerah pada rancang bangun gedung-gedung pemerintah dan pemerhati lingkungan pada penataan kota budaya Banten yang telah berjaya dimasa lalu.
Ditengah masanya pengkajian benda-benda sejarah hasil ekskavasi (penggalian) para Arkeolog, menjadikan inspirasi untuk mencapai tujuan pembangunan kota yang berbudaya, dalam rangka mengisi dimensi kekinian guna pra perencanaan pembangunan Anjungan Banten di TMII dan rancang bangun RUMAH ADAT khas Banten serta merevitalisasi pada penataan bangunan sejarah di Propinsi Banten.
 Dengan rekonstruksi benda purbakala mengantarkan perhatian para tokoh masyarakat, pemerintah daerah, bersama-sama arkeolog, Juni 2002 telah mengadakan pengkajian ragam hias selama enam bulan berhasil menemukenali ragam hias khas Banten menjadi 75 motif berikut dikukuhkan oleh pemerintah propinsi melalui Surat Keputusan Gubernur Banten nomor :
420/SK-RH/III/2003 tanggal 12 Maret 2003:
Berikut ini 75 Ragam Hias Khas Banten Rekontruksi Arkeologi Nasional:
Ragam hias yang bersumber dari Atefak Terwengkal pada abad 17, telah menjadikan pusat perhatian dari para peneliti Terwengkal khas Banten bertitik tolak dari bentuk Geometri, esensi seni baru yang berarti Mukarnas yaitu mempunyai arti kerukunan.
Ragam hias yang melekat pada arsitektur merupakan khasanah potensi sumber arkeologi Banten warisan intelektual masa Ialu Banten.
Berangkat dari kearifan lokal yang terbenam dalam-dalam ditengah puing-puing reruntuhan pusat kejayaan pemerintah islam kesutanan Banten, berbagai benda-benda kuna terukir dengan ragam hias yang unik menjadikan karya cipta membangkitkan anakcucu kita ditanah Banten, ragam hias benda kuna itulah yang menjadikan inspirasi pada sebuah artefak terwengkal untuk mendisaind pola dasar batik sehingga menjadikan motifdasar batik.

Perbedaan Batik Banten dengan batik-batik lainnya.
Dalam proses dan tata cara membatik seluruh Indonesia tidak ada perbedaan yang cukup hanya saja teknik design pembuatan motif batik dan sumber alam serta lingkungan, sejarah budaya daerah yang menunjang membedakan sehingga timbul ciri-ciri khas daerah seperti halnya pada Batik Banten.
Ada 3 perbedaan Batik Banten dengan Batik lain di Indonesia diantaranya adalah:
Motif Batiknya, pola dasar ragam hias berasal dari benda sejarah purbakala yang disebut Artefak Terwengkal hasil ekskavasi Arkeolog tahun 1976 di Banten.
Warnanya, apapun warnanya batik banten cenderung warna abu-abu soff menunjukan karakter wong Banten, ciri-ciri dari sifat warna abu-abu soff antara lain : Cita-citanya, idenya, kemauannya, dan tempramennya cenderung tinggi namun pembawaan selalu sederhana serta kalem/ ayu atau cantik warna batiknya (pernyataan : Launching Batik Banten deskripsi 7 Professor) pada kenyataan alam yang menunjang untuk daerah Banten dikarenakan Airnya, sehingga menjadi ciri khasnya Batik Banten, menjadi ikon dengan slogan : "bukan orang banten kalau tidak minum air banten".
Filosofi (Artinya) Nama Motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif berasal dari "Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan / sultan dan tata nama ruang di Kesultanan Banten". Jadi kita sebagai warga banten harus bangga dan ikut melestarikan ciri khas dari Banten, yaitu batik Banten.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar