Banten,
selain memiliki ciri khas makanan, tepat wisata dan debusnya. Tapi tahukah
Anda, jika Propinsi Banten juga memiliki Batik Khas daerah Banten?. WOW seneng yah banten punya batik sendiri. Selama ini
kita mengetahui bahwa batik merupakan khasanah budaya Indonesia. Tetapi
sebagian besar dari kita hanya mengetahui jika batik itu hanya ada di daerah
Pekalongan (Karena terkenal sebagai Kota Batik), Solo, dan Jogjakarta. Nahhh
kali ini saya akan mengenalkan batik khas Banten.
Pendiri dari batik khas banten adalah Uke Kurniawan,
menurutnya corak dan motif Batik Banten adalah iluminasi dari
ragam hias yang telah dikaji Pemerintah Propinsi Banten dalam rangka menemukan
kembali ornament motif pada bangunan rumah adat di Banten, pengkajian
berlangsung ditingkat Nasional bahkan motif Batik Banten dikaji pada
tingkat Internasional. Ragam hias tersebut telah menjadi keputusan Gubernur
Banten Tahun 2003.
Ragam
hias ini hasil ekskavasi ( penggalian ) yang direkontruksi oleh Arkeologi
Nasional dan Fakultas Sastra UI sejaktahun 1976. Ragam hias pada abad ke 17
merupakan bukti sejarah bagi masyarakat banten, bahwa reruntuhan istana
kerajaan banten dan kejayaan banten tempo dulu telah mewariskan nilai seni
ragam hias dan budaya yang unik melekat pada benda purbakala dengan sangat
arsitektual pada ornamennya indah menemui sejarah panjang pada masanya, bagai
Intan yang terkubur kini terkuak kembali dan berwujud sebagai hiasan indah
terbukti dari hasil transformasi kedalam media kain catton dan sutra yang
disebut Batik Banten.
Selain
motif dan corak Batik Banten yang arsitektural pada ragam hias tersebut diatas,
warna pada batik Banten pun berbeda dengan batik-batik lainnya di Indonesia,
warna pada Batik Banten cenderung abu-abu soft, menunjukan, sifat dan karakter
masyarakat Banten dengan berpenampilan yang selalu ingin sederhana. Nama motif
Batik Banten diambil dari nama toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan
/sultan dan nama tataruang istana kerajaan Banten. Pada corakpun identik dengan
cerita sejarah yang mengandung filosofi (penuh arti) pada motifnya dengan
bermakna intelektual bagi pemakai bahan dan busana Batik Banten : These
Clothes Tell Stories.
Sejarah
Batik Banten
Berawal
dari keterlibatan dalam berbagai kajian pemanfaatan ragam hias khas daerah pada
rancang bangun gedung-gedung pemerintah dan pemerhati lingkungan pada penataan
kota budaya Banten yang telah berjaya dimasa lalu.
Ditengah
masanya pengkajian benda-benda sejarah hasil ekskavasi (penggalian) para
Arkeolog, menjadikan inspirasi untuk mencapai tujuan pembangunan kota yang
berbudaya, dalam rangka mengisi dimensi kekinian guna pra perencanaan
pembangunan Anjungan Banten di TMII dan rancang bangun RUMAH ADAT khas Banten
serta merevitalisasi pada penataan bangunan sejarah di Propinsi Banten.
Dengan
rekonstruksi benda purbakala mengantarkan perhatian para tokoh masyarakat,
pemerintah daerah, bersama-sama arkeolog, Juni 2002 telah mengadakan pengkajian
ragam hias selama enam bulan berhasil menemukenali ragam hias khas Banten
menjadi 75 motif berikut dikukuhkan oleh pemerintah propinsi melalui Surat
Keputusan Gubernur Banten nomor :
420/SK-RH/III/2003
tanggal 12 Maret 2003:
Berikut
ini 75 Ragam Hias Khas Banten Rekontruksi Arkeologi Nasional:
Ragam
hias yang bersumber dari Atefak Terwengkal pada abad 17, telah menjadikan pusat
perhatian dari para peneliti Terwengkal khas Banten bertitik tolak dari bentuk
Geometri, esensi seni baru yang berarti Mukarnas yaitu mempunyai arti
kerukunan.
Ragam
hias yang melekat pada arsitektur merupakan khasanah potensi sumber arkeologi
Banten warisan intelektual masa Ialu Banten.
Berangkat
dari kearifan lokal yang terbenam dalam-dalam ditengah puing-puing reruntuhan
pusat kejayaan pemerintah islam kesutanan Banten, berbagai benda-benda kuna
terukir dengan ragam hias yang unik menjadikan karya cipta membangkitkan anakcucu
kita ditanah Banten, ragam hias benda kuna itulah yang menjadikan inspirasi
pada sebuah artefak terwengkal untuk mendisaind pola dasar batik sehingga
menjadikan motifdasar batik.
Perbedaan
Batik Banten dengan batik-batik lainnya.
Dalam
proses dan tata cara membatik seluruh Indonesia tidak ada perbedaan yang cukup
hanya saja teknik design pembuatan motif batik dan sumber alam serta
lingkungan, sejarah budaya daerah yang menunjang membedakan sehingga timbul
ciri-ciri khas daerah seperti halnya pada Batik Banten.
Ada
3 perbedaan Batik Banten dengan Batik lain di Indonesia diantaranya adalah:
Motif
Batiknya, pola dasar ragam hias berasal dari
benda sejarah purbakala yang disebut Artefak Terwengkal hasil ekskavasi
Arkeolog tahun 1976 di Banten.
Warnanya,
apapun warnanya batik banten cenderung warna abu-abu soff menunjukan karakter
wong Banten, ciri-ciri dari sifat warna abu-abu soff antara lain :
Cita-citanya, idenya, kemauannya, dan tempramennya cenderung tinggi namun
pembawaan selalu sederhana serta kalem/ ayu atau cantik warna batiknya
(pernyataan : Launching Batik Banten deskripsi 7 Professor) pada kenyataan alam
yang menunjang untuk daerah Banten dikarenakan Airnya, sehingga menjadi ciri
khasnya Batik Banten, menjadi ikon dengan slogan : "bukan orang banten
kalau tidak minum air banten".
Filosofi
(Artinya)
Nama Motif dan motif batik saling berkaitan dengan sejarah Banten. Nama motif
berasal dari "Toponim desa-desa kuna, nama gelar bangsawan / sultan dan
tata nama ruang di Kesultanan Banten". Jadi kita sebagai warga banten harus bangga dan ikut melestarikan ciri khas dari Banten, yaitu batik Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar